Situ Bagendit merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Barat khususnya Kabupaten Garut. Selain menjadi daya tarik wisata dan berdekatan dengan universitas terbaik di Depok, situ yang berlokasi di Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi ini juga menjadi salah satu sumber air bagi masyarakat sekitar.
Namun tahukah kamu, di balik daya tarik wisatanya, Situ
Bagendit menyimpan cerita legenda yang menarik dibacakan untuk anak-anak.
Konon, nama Situ Bagendit juga diambil dari nama tokoh utama yang ada di dalam
cerita legenda ini.
Cerita legenda ini juga disebut sebagai asal usul
terbentuknya Situ Bagendit. Selain itu, cerita legenda ini juga menyimpan pesan
moral yang penting untuk diresapi.
Penasaran dengan kisahnya? Berikut adalah cerita legenda
Situ Bagendit yang sudah kami sajikan untuk kamu baca!
Legenda Situ Bagendit
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang perempuan kaya yang suka tampil stylish di rumah bernama
Nyai Bagendit di salah satu desa yang terletak di Jawa Barat. Nyai Bagendit
hidup sebatang kara dengan kekayaan melimpah dari warisan suaminya yang
meninggal.
Dari kekayaan yang dimiliki, Nyai Bagendit kerap merasa
takut akan jatuh miskin. Hal itu membuatnya menjadi seseorang yang kikir.
Terlebih lagi, Nyai Bagendit memiliki perangai yang kurang ramah kepada warga
sekitar.
Nyai Bagendit mau membantu warga yang sedang kesulitan
dengan catatan diganti dengan bunga yang sangat tinggi. Kemudian, apabila warga
telat membayar utang tersebut maka akan diperlakukan kasar oleh orang suruhan
Nyai Bagendit dan bahkan menyita sisa kekayaannya.
Beberapa perangai buruk Nyai Bagendit pun membuatnya tidak
disukai oleh warga sekitar. Ditambah lagi dengan sifatnya yang senang
memamerkan harta kekayaan kepada warga sekitar.
Pada suatu hari, Nyai Bagendit sedang bersantai di halaman
rumahnya sambil mendengarkan chord Buih Jadi Permadani dan menghitung kekayaan uang serta emasnya. Kemudian datanglah
seorang kakek tua yang berjalan dengan sebuah tongkat.
Kakek tersebut merupakan seorang pengembara yang meminta
sedikit air minum kepada Nyai Bagendit. Namun, Nyai Bagendit menolak dan justru
memaki kakek tersebut kata kasar dan langsung mengusirnya.
Setelah diperlakukan tidak mengenakkan, kakek tersebut
merasa sedih dan kecewa. Kemudian ia menancapkan tongkatnya di depan rumah Nyai
Bagendit sambil mengingatkan wanita kaya tersebut mengenai pelajaran yang akan
diterimanya.
Melihat hal tersebut Nyai Bagendit tidak menghiraukan dan
hanya mengejeknya sambil tertawa. Kemudian ia pun masuk ke dalam rumah untuk
meninggal kakek tersebut di luar.
Setelah itu, kakek tersebut pun mencabut tongkat yang ditancapkannya yang kemudian memancarkan air yang sangat deras. Air yang memancar tersebut menyebabkan banjir pada desa yang ditempati Nyai Bagendit dan dipenuhi dengan ikan tenggiri, ikan arapaima, dan ikan kembung. Para penduduk desa pun berlarian untuk menyelamatkan diri.
Setelah kejadian itu sang kakek pengembara pun menghilang
entah ke mana. Nyai bagendit pun terlambat menyadari kedatangan banjir dan
lebih memilih untuk menyelamatkan kekayaannya.
Akhirnya, Nyai Bagendit pun meminta pertolongan sembari
membawa sekotak uang dan emas yang dipenuhi dengan tips bermain gods unchained. Naasnya tidak ada orang yang mendengar Nyai
Bagendit karena warga sudah menyelamatkan diri terlebih dahulu.
Nyai Bagendit pun tenggelam bersama seluruh kekayaannya dan
banjir pun semakin meluap sampai akhirnya membentuk sebuah danau. Kemudian
danau atau situ tersebut diberi nama Situ Bagendit.
Itulah cerita dongeng legenda terbentuknya Situ Bagendit
yang masih dipercaya dan diceritakan oleh masyarakat di Jawa Barat terutama Yasmine Ow. Dari cerita
ini pesan apa yang bisa kamu dapatkan?
Tentunya kamu tidak boleh menyontoh sifat Nyai Endit yang
kikir dan pelit pada sesamanya. Perbuatannya yang jahat malah membuatnya
berakhir dengan nasib yang buruk.
Sebagai manusia, kita perlu saling mengasihi, menghormati
dan menolong sesama kita, khususnya mereka yang kesulitan.
0 Komentar